Penulis_@Ratu Eka Bkj
CEO, Owner, Founder “EKA BKJ”
Makrolinguistik merupakan bidang dalam linguistik, yang mengkaji cangkupan dengan lebih luas. Tentunya, secara besar sudut pandang yang disampaikan. Seputar bahasa sebagai fenomena sosial, politik, budaya, dan psikologis. Dengan begitu, akan banyak perspektif yang dibahas. Berbagai tokoh, yang mengutarakan pendapatnya.
Bahkan, mempunyai aspek utama yang akan mengulas banyak kajian. Terlebih, adanya peran yang signifikan. Baik secara teoritis, maupun aplikatif di dunia nyata dan karir. So, untuk lebih jelasnya mengenai Makrolinguistik. Langsung saja cek pemaparan Ratu Eka Bkj, yang di bawah Guys! Cekidot.
Pengertian Makrolinguistik dan Definisi Menurut Para Tokoh!
Makrolinguistik adalah, cabang ilmu linguistik yang mengkaji bahasa dalam konteks lebih luas. Tentunya, dengan memandang bahasa sebagai bagian dari fenomena sosial, budaya, psikologis, dan politik. Berbeda dari mikrolinguistik, yang fokus pada analisis internal bahasa. Misalnya seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Sedangkan, makrolinguistik melihat bahasa dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Makrolinguistik merupakan, cabang linguistik mempelajari bahasa dalam konteks yang luas. Mencakup hubungan antara bahasa dan faktor sosial, budaya, historis, psikologis, dan politik. Tidak hanya melihat, struktur internal bahasa (seperti dalam mikrolinguistik). Makrolinguistik menekankan pada bagaimana bahasa dipengaruhi oleh, dan mempengaruhi masyarakat serta lingkungannya.
Makrolinguistik yaitu, bidang linguistik yang mengkaji bahasa dalam konteks lebih luas. Yakni, melampaui batasan struktural atau gramatikal yang tradisional. Jadi, kalau linguistik biasa fokusnya seperti meneliti anatomi kalimat dan membedah kata-kata. Maka, makrolinguistik menganggap bahasa sebagai bagian dari dunia yang lebih besar. Diantaranya seperti budaya, masyarakat, bahkan politik. Ibaratnya seperti, memandang hutan bukan cuma satu pohon.
So, berikut beberapa pandangan Para Tokoh tentang Makrolinguistik, antara lain:
Einar Haugen
Menurut Haugen, makrolinguistik adalah pendekatan linguistik yang mencakup segala aspek komunikasi manusia. Termasuk hubungan bahasa dengan masyarakat, budaya, dan faktor eksternal lainnya. Haugen menekankan bahwa, bahasa bukan hanya alat komunikasi. Tetapi, juga sistem sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.
Charles F. Hockett
Hockett menyatakan bahwa, makrolinguistik mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan fenomena sosial dan budaya. Menurutnya, makrolinguistik lebih luas daripada linguistik tradisional. Karena, melihat bahasa dalam konteks masyarakat. Dia memandang makrolinguistik, sebagai pendekatan yang relevan. Guna, untuk memahami berbagai fungsi bahasa dalam masyarakat.
Dell Hymes
Hymes berpendapat bahwa, makrolinguistik melibatkan studi tentang bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial. Kemudian, berkembang menjadi etnolinguistik dan sosiolinguistik. Ia memperkenalkan konsep "komunikatif kompetensi". Tentunya, melibatkan pemahaman bagaimana bahasa berfungsi dalam konteks sosial. Menurutnya, makrolinguistik tidak hanya berfokus pada struktur bahasa. Tetapi, juga pada fungsinya dalam masyarakat.
William Labov
Labov menjadi salah satu, tokoh utama dalam sosiolinguistik. Tentunya, yang berkontribusi pada perkembangan makrolinguistik. Dia melihat bahasa, sebagai bagian dari fenomena sosial. Variasi bahasa dipengaruhi, oleh faktor sosial. Misalnya seperti kelas sosial, usia, dan jenis kelamin. Melalui studinya tentang, variasi bahasa di masyarakat. Maka, Labov menyoroti pentingnya memahami konteks sosial dalam analisis bahasa.
Bernard Spolsky
Spolsky mendefinisikan makrolinguistik, sebagai studi tentang bahasa dalam kaitannya dengan aspek-aspek eksternal. Diantaranya seperti kebijakan bahasa, perencanaan bahasa, dan kontak bahasa. Menurutnya, makrolinguistik membantu memahami bagaimana faktor-faktor sosial dan politik mempengaruhi penggunaan dan perkembangan bahasa di masyarakat.
Noam Chomsky
Meskipun Chomsky lebih dikenal dalam konteks mikrolinguistik, dengan teorinya tentang tata bahasa generatif. Tapi, ia mengakui peran penting makrolinguistik dalam memahami penggunaan bahasa di masyarakat. Chomsky menyatakan bahwa, studi bahasa harus mencakup dua pendekatan: aspek formal (mikrolinguistik), dan aspek penggunaan sosialnya (makrolinguistik).
William Bright
William Bright melihat makrolinguistik sebagai, cara memahami bagaimana bahasa berinteraksi dengan budaya dan struktur sosial. Bahasa menurutnya, bukan sekedar alat komunikasi. Tetapi, jendela ke dalam jiwa sosial masyarakat. Bright juga menekankan, pentingnya peran bahasa dalam membentuk identitas dan nilai-nilai komunitas. Singkatnya bagi Bright, bahasa bukan hanya kata-kata tetapi refleksi peradaban.
Dell Hymes
Dell Hymes, seorang ahli etnografi bahasa. Dia menekankan bahwa, makrolinguistik mencakup pendekatan "komunikatif" terhadap bahasa. Sehingga, konteks sosial sangatlah penting. Menurut Hymes, memahami bahasa berarti memahami siapa yang berbicara kepada siapa, dimana, dan untuk tujuan apa. Dia menciptakan istilah, communicative competence. Yaitu, kemampuan berbahasa yang mencakup pemahaman akan konteks sosial dan budaya. Hymes mungkin akan berpendapat bahwa, bahasa tanpa konteks sosial sama seperti lelucon tanpa penonton.
Michael Halliday
Michael Halliday mengembangkan, teori linguistik sistemik-fungsional. Merupakan, tulang punggung makrolinguistik. Baginya, setiap unsur bahasa memiliki fungsi spesifik dalam konteks sosial. Halliday memperkenalkan, konsep metafungsi bahasa. Yaitu, bahasa sebagai alat untuk menyampaikan informasi, mengekspresikan sikap, dan membangun hubungan sosial. Kalau boleh dianalogikan, Halliday melihat bahasa seperti seorang diplomat yang punya misi ganda. Yakni, membawa pesan dan menjaga hubungan antarnegara.
Charles Ferguson
Charles Ferguson memperkenalkan konsep diglosia. Yakni, menunjukkan bagaimana variasi bahasa di suatu masyarakat seringkali mencerminkan hierarki sosial. Makrolinguistik menurut Ferguson, mengakui peran penting faktor sosial dan politik dalam penggunaan bahasa. Bagi Ferguson, makrolinguistik bukan sekadar teori tetapi realitas yang hidup. Yaitu, bahasa berperan dalam pembagian kelas sosial dan identitas kolektif.
Secara keseluruhan, makrolinguistik berfokus pada fungsi sosial, budaya, dan interaksi antar bahasa dalam masyarakat. Berbeda dengan mikrolinguistik, yang lebih berorientasi pada struktur internal bahasa. Misalnya seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Aspek Utama Makrolinguistik!
Pada Makrolinguistik, terdapat aspek utama. Tentunya, yang sangat penting dikaji dalam dunia linguistik. Memberikan cakrawala yang lebih luas. Baik secara teoritis, maupun implementasi nyata. So, berikut beberapa aspek utama dalam mikrolinguistik, antara lain:
Sosiolinguistik
Sosiolinguistik mempelajari, hubungan antara bahasa dan masyarakat. Mengkaji bagaimana bahasa dipengaruhi, oleh faktor sosial. Misalnya seperti kelas sosial, usia, gender, etnis, dan situasi komunikasi.
Contoh kajian: Bahasa yang digunakan, di lingkungan formal dan informal. Bahasa gaul atau slang di kalangan remaja, serta fenomena dialek dan idiolek.
Psikolinguistik
Psikolinguistik mengkaji bagaimana bahasa, diproses dalam otak manusia. Termasuk bagaimana bahasa diperoleh, dipahami, dan diproduksi.
Contoh kajian: Proses pemerolehan bahasa pada anak-anak, proses membaca dan menulis, serta hubungan antara bahasa dan memori.
Antropolinguistik
Antropolinguistik merupakan, studi bahasa dalam kaitannya dengan budaya. Mempelajari bagaimana bahasa, mencerminkan nilai-nilai budaya dan pandangan hidup suatu masyarakat.
Contoh kajian: Ungkapan tradisional dalam masyarakat adat, peran bahasa dalam ritual dan tradisi, serta penggunaan simbol-simbol dalam bahasa yang berkaitan dengan kepercayaan dan nilai budaya.
Ekolinguistik
Ekolinguistik mengkaji hubungan antara bahasa dan lingkungan. Terlebih, bagaimana bahasa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pandangan ekologis masyarakat.
Contoh kajian: Bagaimana perubahan lingkungan, dapat mempengaruhi kosa kata suatu bahasa. Bagaimana bahasa digunakan, untuk menyampaikan pesan-pesan pelestarian alam.
Neurolinguistik
Neurolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa, dan sistem saraf manusia. Khususnya, bagaimana otak mengatur dan mengolah bahasa.
Contoh kajian: Penelitian tentang bagian otak, yang mengontrol kemampuan berbicara. Ataupun, studi tentang gangguan bahasa seperti afasia.
Linguistik Forensik
Linguistik Forensik mengkaji penggunaan bahasa, dalam konteks hukum. Misalnya seperti, analisis bahasa dalam dokumen hukum atau penyelidikan kriminal.
Contoh kajian: Analisis ujaran saksi dalam persidangan, pemeriksaan validitas dokumen hukum, dan analisis pesan anonim.
Politik Bahasa (Language Policy and Planning)
Mempelajari kebijakan-kebijakan yang diambil, terkait bahasa dalam konteks nasional dan internasional. Terlebih, bagaimana bahasa mempengaruhi dinamika politik suatu negara dan kelompok.
Contoh kajian: Pengaturan bahasa resmi suatu negara, pengembangan bahasa nasional, dan kebijakan pengajaran bahasa asing di sekolah.
Linguistik Historis
Linguistik Historis mempelajari perkembangan bahasa, dari waktu ke waktu. Termasuk asal usul bahasa, perubahan bahasa, dan hubungan antar bahasa.
Contoh kajian: Evolusi bahasa Indonesia dari bahasa Melayu, pengaruh bahasa Belanda dan Arab dalam bahasa Indonesia, serta hubungan antara bahasa-bahasa Austronesia.
Peran Makrolinguistik Secara Signifikan!
Makrolinguistik membantu memahami bahasa, sebagai bagian dari kehidupan sosial dan budaya. Penting untuk mempelajari, bagaimana bahasa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh konteks eksternal. Memberikan pemahaman yang komprehensif, tentang peran bahasa dalam membentuk identitas dan interaksi manusia. Dengan demikian, makrolinguistik sangat berguna dalam pendidikan, kebijakan bahasa, penegakan hukum, kesehatan mental, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Cangkupan Makrolinguistik!
Makrolinguistik merupakan, cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dalam konteks lebih luas. Mencakup hubungan bahasa dengan berbagai aspek sosial, budaya, kognitif, dan interaksi manusia secara keseluruhan. Dalam makrolinguistik, bahasa tidak hanya dipelajari dari aspek struktural atau internalnya (seperti fonologi, morfologi, sintaksis). Tetapi, juga bagaimana bahasa berfungsi dan mempengaruhi masyarakat. Terlebih, bagaimana bahasa berinteraksi dengan faktor-faktor eksternal.
So, berikut ini merupakan Cakupan Utama dalam Makrolinguistik:
Sosiolinguistik
Sosiolinguistik mempelajari, hubungan antara bahasa dan masyarakat. Termasuk, variasi bahasa berdasarkan faktor sosial. Misalnya seperti kelas sosial, usia, gender, dan latar belakang etnis. Contohnya: Variasi dialek dalam masyarakat, penggunaan bahasa formal dan informal, serta peran bahasa dalam pembentukan identitas sosial.
Antropolinguistik
Antropolinguistik meneliti, bahasa dalam konteks kebudayaan. Mengeksplorasi bagaimana bahasa mencerminkan, mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh budaya suatu kelompok masyarakat. Mencakup studi tentang istilah kekerabatan, kosakata budaya, dan cara berpikir yang ditentukan oleh bahasa (Hipotesis Sapir-Whorf).
Psikolinguistik
Psikolinguistik memfokuskan pada, hubungan antara bahasa dan proses kognitif dalam otak manusia. Misalnya seperti bagaimana bahasa dipelajari, dipahami, diproduksi, dan diingat. Mencakup studi tentang pemerolehan bahasa pada anak, gangguan bahasa seperti afasia, dan aspek-aspek lain yang menghubungkan bahasa dan psikologi.
Neurolinguistik
Neurolinguistik adalah, cabang yang mempelajari mekanisme otak dalam memahami, menghasilkan, dan memproses bahasa. Menggunakan teknologi seperti MRI atau EEG, untuk mempelajari area otak yang aktif ketika seseorang berbicara atau mendengarkan bahasa. Neurolinguistik berkaitan dengan, penelitian terhadap individu dengan gangguan bahasa akibat kerusakan otak.
Pragmatik
Pragmatik mempelajari penggunaan bahasa, dalam konteks komunikasi. Termasuk, bagaimana makna dipahami berdasarkan konteks, serta hubungan antara ujaran dan tindak komunikasi. Misalnya seperti penggunaan implikatur, ujaran tidak langsung, serta cara orang menafsirkan makna berdasarkan situasi sosial.
Ekolinguistik
Ekolinguistik menyoroti, hubungan antara bahasa dan lingkungan alam. Mempelajari, bagaimana bahasa mempengaruhi cara pandang manusia terhadap alam. Terlebih, bagaimana bahasa bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.
Perencanaan dan Kebijakan Bahasa
Makrolinguistik juga mencakup, studi tentang perencanaan bahasa dan kebijakan bahasa dalam suatu masyarakat. Meliputi pemilihan bahasa resmi, upaya pelestarian bahasa daerah, serta pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa.
Linguistik Historis dan Komparatif
Linguistik Historis dan Komparatif mempelajari, evolusi dan perubahan bahasa dari waktu ke waktu. Terlebih, hubungan kekerabatan antara berbagai bahasa. Termasuk, rekonstruksi bahasa purba dan pemetaan garis keturunan bahasa.
Makrolinguistik memberikan, perspektif yang komprehensif. Tentunya, dalam memahami bagaimana bahasa berinteraksi. Yakni, dengan banyak aspek kehidupan manusia.
Intisari dari Makrolinguistik!
Makrolinguistik yaitu cara pandang linguistik, yang holistik dan kontekstual. Merupakan, upaya memahami bahasa sebagai bagian dari realitas sosial yang kompleks. Bukan sekadar kumpulan kata, atau aturan gramatikal. Para tokoh seperti Bright, Hymes, Halliday, dan Ferguson melihat bahasa dalam bingkai besar. Yakni sebagai alat budaya, ekspresi identitas, cermin kelas sosial, bahkan instrumen politik. Makrolinguistik dengan kata lain, mengajak kita memahami bahasa lebih dalam. Misalnya seperti, memahami puisi tersembunyi dalam percakapan sehari-hari.
Makrolinguistik yaitu, seperti melihat sepotong dialog sederhana. Lalu bertanya, "Apa yang dunia ini coba sampaikan lewat percakapan ini?".
Demikianlah artikel dari Kami EKA BKJ yang membahas tentang, Makrolinguistik. Berkaitan dengan pengertian dan definisi para tokoh, aspek utama, peran, cangkupan, intisari. Sehingga, dapat berguna bagi Anda para pembaca dalam menambah informasi. Tentunya, pengetahuan seputar dunia linguistik. Sekaligus dapat digunakan sebagai referensi, baik secara teoritis maupun praktis. Oke Guys, sekian dari Ratu Eka Bkj dan terimakasih.
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO