Pengertian Neurolinguistik dan Definisi Menurut Para Tokoh, Lengkap Dengan Sejarahnya! -->

Pengertian Neurolinguistik dan Definisi Menurut Para Tokoh, Lengkap Dengan Sejarahnya!

ZuperEka
Saturday, September 7, 2024

Neurolinguistik

Penulis_Ratu Eka Bkj

CEO, Owner, Founder “EKA BKJ” 



Neurolinguistik merupakan bidang kajian yang membahas tentang, hubungan bahasa dan otak. Sehingga, kita dapat mengetahui cara kerja sistem saraf untuk memproses suatu diksi. Hingga, menjadi kalimat dan redaksi yang utuh. Kemudian, diucapkan dan dituangkan dalam ungkapan nyata. 


Keilmuan ini sangat penting, bagi kehidupan nyata. Agar, mampu mengantisipasi adanya gangguan bahasa yang disebabkan oleh kerusakan pada otak. Sehingga, dapat ditangani secara medis dan psikologi. Tentunya, dengan treatment maupun obat tertentu. 


Terlebih, menjadi kajian yang sangat relevan dengan dunia karir. Terutama di bidang Konsultan, Psikolog, Motivator, Ahli Bahasa, Pengamat dan Peneliti Bahasa, Konselor, Dokter Spesialis Syaraf, dan semacamnya. So, untuk lebih jelasnya tentang Neurolinguistik. Langsung cek pemaparan Ratu Eka Bkj, yang di bawah Guys! Cekidot. 



Pengertian Neurolinguistik dan Definisi Menurut Para Tokoh! 

Neurolinguistik adalah, cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan otak. Terutama bagaimana bahasa diproses, diproduksi, dan dipahami oleh sistem saraf manusia. Secara umum, neurolinguistik berfokus pada memahami cara struktur dan fungsi otak manusia berkomunikasi dengan bahasa. Bagaimana kerusakan pada bagian otak tertentu, dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa.


Neurolinguistik memberikan wawasan mendalam, tentang bagaimana otak manusia belajar, memahami, dan menggunakan bahasa. Terlebih, gangguan pada otak dapat mengganggu kemampuan berbahasa. Studi ini, tidak hanya penting untuk memahami bahasa saja. Tetapi, juga untuk pengembangan terapi bagi gangguan neurologis dan bahasa. Penelitian di bidang, Neurolinguistik terus berkembang. Seiring dengan kemajuan, teknologi pencitraan otak dan teknik neurosains lainnya.


Bidang Neurolinguistik menggabungkan, ilmu Linguistik dan Neurosains (ilmu tentang sistem saraf). Guna, untuk memahami mekanisme otak yang mendukung kemampuan berbahasa. Pada neurolinguistik, Peneliti mengkaji tentang cara otak manusia bekerja dalam proses berbicara, mendengar, membaca, menulis, serta memahami struktur bahasa. Mencakup penelitian tentang bagaimana gangguan otak seperti afasia, dapat mempengaruhi kemampuan bahasa seseorang.


Neurolinguistik tidak hanya, mempelajari fungsi otak normal dalam pengolahan bahasa. Tetapi, juga gangguan yang dapat terjadi karena kerusakan otak. Misalnya seperti, stroke atau trauma otak. Dengan memahami, hubungan antara otak dan bahasa. Maka, neurolinguistik juga mengembangkan terapi bahasa. Terutama, bagi orang yang mengalami gangguan bicara dan bahasa.


So, berikut beberapa Pengertian dan Definisi Neurolinguistik Menurut Para Tokoh, antara lain:

  1. Noam Chomsky : Seorang tokoh linguistik terkenal berpendapat bahwa, manusia memiliki "alat bawaan" dalam otak, yang memungkinkan mereka belajar bahasa dengan cepat. Konsep ini dikenal sebagai, "Gramatika Universal". Menyatakan bahwa, struktur dasar bahasa sudah ada dalam otak manusia sejak lahir. Memungkinkan, manusia belajar bahasa apapun. Pendekatan ini sangat mempengaruhi, cara neurolinguistik memandang hubungan antara otak dan kemampuan bahasa.

  2. Steven Pinker : Seorang Psikolog dan ahli kognitif berpendapat bahwa, bahasa adalah bagian dari evolusi biologis manusia. Otak manusia memiliki sirkuit khusus, yang memungkinkan kemampuan berbahasa. Dalam bukunya "The Language Instinct", Pinker menegaskan bahwa kemampuan berbahasa adalah insting alami manusia. Muncul melalui mekanisme, yang dikendalikan oleh otak.

  3. Roman Jakobson : Merupakan, salah satu tokoh linguistik struktural dan semiotika. Dia yang memperkenalkan teori tentang, fungsi bahasa dan kaitannya dengan proses neurologis. Mengkaji bagaimana kerusakan otak, dapat mempengaruhi berbagai aspek dari penggunaan bahasa. Terutama, dalam bidang afasia. Teorinya membantu mengidentifikasi bagian otak, yang terlibat dalam proses linguistik.

  4. Eric Lenneberg : Yaitu, seorang ahli biologi bahasa yang memperkenalkan hipotesis periode kritis dalam pemerolehan bahasa. Menurutnya, ada periode dalam perkembangan otak manusia. Yakni, bahasa dapat dipelajari dengan baik sebelum usia tertentu (biasanya usia pubertas). Setelah periode ini, kemampuan untuk mempelajari bahasa baru menurun secara signifikan. Menekankan, pentingnya faktor neurologis dalam penguasaan bahasa.

  5. Wilder Penfield : Adalah, seorang ahli bedah saraf yang terkenal. Penelitiannya tentang, korteks motorik dan somatosensorik yang mengontrol berbagai fungsi tubuh termasuk bahasa. Ia mengembangkan peta otak, yang dikenal sebagai "Homunculus Penfield". Melalui percobaan bedah otak, dia mengidentifikasi area yang terkait dengan fungsi bahasa. Terutama, area Broca dan Wernicke yang penting dalam produksi dan pemahaman bahasa.

  6. Paul Broca dan Carl Wernicke : Keduanya merupakan, pionir dalam memahami lokasi spesifik di otak yang mengendalikan bahasa. Paul Broca menemukan bahwa, kerusakan di area frontal kiri otak (dikenal sebagai Area Broca) menyebabkan kesulitan dalam berbicara. Meskipun, pemahaman bahasa tetap utuh (Broca's Aphasia). Carl Wernicke kemudian menemukan bahwa, kerusakan di bagian otak lain (di lobus temporal kiri, dikenal sebagai Area Wernicke) menyebabkan masalah dalam pemahaman bahasa. Meskipun, produksi bahasa tetap lancar tetapi seringkali tidak masuk akal (Wernicke's Aphasia).

Neurolinguistik sebagai bidang studi, menawarkan pemahaman yang mendalam. Tentang, cara otak bekerja untuk memproses bahasa. Kontribusi dari berbagai tokoh seperti Noam Chomsky, Steven Pinker, Paul Broca, dan Carl Wernicke, di antara yang lainnya. Telah memperkaya pengetahuan tentang, interaksi antara sistem saraf dan kemampuan bahasa manusia. Neurolinguistik tidak hanya relevan, dalam konteks akademis. Tetapi, juga memiliki aplikasi praktis dalam pengobatan dan terapi untuk gangguan bahasa. 



Sejarah Neurolinguistik dan Asal-Usulnya! 

Neurolinguistik lahir dari gabungan antara, ilmu linguistik (ilmu tentang bahasa) dan neurosains (ilmu tentang otak dan sistem saraf). Studi pertama dalam neurolinguistik, dapat dilacak pada abad ke-19. Ketika Paul Broca, seorang ahli bedah Prancis. Menemukan bahwa, kerusakan pada area tertentu di otak menyebabkan gangguan bicara. Area ini kemudian dikenal, sebagai Area Broca. Diikuti oleh Carl Wernicke, yang menemukan area otak lainnya. Terlibat dalam pemahaman bahasa, dikenal sebagai Area Wernicke.


Neurolinguistik adalah cabang interdisipliner dari ilmu saraf, linguistik, dan psikologi yang mempelajari bagaimana otak memproses dan menghasilkan bahasa. Neurolinguistik berusaha memahami hubungan antara fungsi-fungsi kognitif, yang terkait dengan bahasa dan struktur pada aktivitas otak. Agar, memahami sejarah neurolinguistik secara lengkap. So, kita harus melihat berbagai periode perkembangannya. Maka, Neurolinguistik terbagi dalam beberapa fase utama, antara lain:


A). Awal Mula Studi Neurolinguistik (Abad ke-19)

Neurolinguistik modern dimulai, pada abad ke-19. Tentunya, dengan penelitian pionir. Menyelidiki bagaimana kerusakan otak, dapat mempengaruhi kemampuan bahasa.


Paul Broca (1824-1880) : Seorang ahli anatomi, dan Antropolog asal Prancis. Dia yang pertama kali, mengidentifikasi area spesifik di otak. Terkait dengan kemampuan berbicara, yang kemudian dikenal sebagai Area Broca. Penelitiannya berdasarkan pengamatan pasien dengan afasia (gangguan bahasa), yang mengalami kerusakan di bagian frontal kiri otak. Pasien Broca, memiliki kesulitan berbicara. Tetapi, pemahaman mereka terhadap bahasa relatif baik. Penemuan ini menunjukkan, hubungan antara area spesifik di otak dan fungsi bahasa.


Carl Wernicke (1848-1905) : Beberapa tahun setelah Broca, ahli neurologi Jerman Carl Wernicke menemukan area lain. Tentunya, yang penting dalam pemahaman bahasa, yaitu Area Wernicke. Pasien dengan kerusakan di area ini, bisa berbicara dengan lancar. Tetapi, ucapan mereka sering kali tidak masuk akal. Mereka kesulitan memahami, bahasa lisan atau tulisan. Teori tentang Wernicke membantu menjelaskan bahwa, area yang berbeda di otak bertanggung jawab atas berbagai aspek bahasa.


Penemuan ini menjadi dasar, dari apa yang dikenal sebagai model Broca-Wernicke. Merupakan, landasan awal neurolinguistik modern. Model yang mendukung gagasan bahwa, produksi dan pemahaman bahasa diproses oleh area otak yang berbeda.


B). Perkembangan Teori Neurologi (Abad ke-20 Awal)

Pada awal abad ke-20, penelitian neurolinguistik didukung oleh perkembangan teknik-teknik neurosains yang lebih maju.


Korbinian Brodmann (1909) : Brodmann mengembangkan peta otak, yang dikenal sebagai Area Brodmann. Mengelompokkan otak berdasarkan, struktur histologis (struktur seluler). Beberapa area yang diidentifikasi, terkait dengan fungsi bahasa. Misalnya seperti, Area Broca dan Area Wernicke. Pemetaan Brodmann masih digunakan, sampai sekarang dalam studi neurosains.


Penelitian Afasia : Selama abad ke-20, studi klinis tentang afasia (gangguan bahasa akibat kerusakan otak) terus berkembang. Para Ilmuwan menemukan bahwa, ada banyak jenis afasia. Masing-masing terkait dengan, kerusakan di bagian otak yang berbeda. Menunjukkan bahwa bahasa adalah, fungsi yang sangat kompleks. Tidak terbatas pada, satu bagian otak saja.

C). Revolusi Teknologi dan Kemajuan Neurolinguistik (Pertengahan Abad ke-20)

Perkembangan alat-alat teknologi seperti EEG (elektroensefalografi), MEG (magnetoencefalografia), CT scan, dan fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging). Memungkinkan para Ilmuwan untuk, mempelajari otak secara lebih rinci dan langsung.


Penemuan fMRI (1980-an) : Dengan pengembangan fMRI, para Peneliti dapat melihat bagaimana berbagai area otak diaktifkan selama pemrosesan bahasa. Teknologi ini memungkinkan, pemetaan otak secara lebih akurat. Membantu mendeteksi, area-area mana yang berperan. Tentunya, dalam aspek-aspek tertentu dari pemrosesan bahasa. Misalnya seperti pemahaman, produksi, atau pengenalan kata. 


Noam Chomsky dan Linguistik Kognitif : Pada tahun 1950-an, Noam Chomsky memperkenalkan konsep grammar universal. Terlebih, gagasan bahwa kemampuan berbahasa adalah bawaan manusia. Meskipun teori Chomsky lebih fokus pada, aspek kognitif dan struktur linguistik. Teorinya memberikan dorongan penting, bagi penelitian neurolinguistik. Guna, untuk mengeksplorasi bagaimana aspek bawaan diatur dan diproses otak.


D). Neurolinguistik Modern dan Neurosains Kognitif (Akhir Abad ke-20 Hingga Sekarang)

Neurolinguistik terus berkembang. Seiring dengan, kemajuan teknologi pencitraan otak. Terlebih, pemahaman yang lebih dalam tentang kognisi manusia.


Studi Pencitraan Otak : Dengan semakin majunya alat-alat seperti fMRI, PET scan, dan MEG. Maka, para Ilmuwan dapat secara real-time melihat aktivitas otak dalam berbagai tugas bahasa. Misalnya seperti berbicara, mendengarkan, dan membaca. Mengungkapkan bahwa, bahasa diproses secara terdistribusi di berbagai bagian otak. Bukan hanya, di area Broca dan Wernicke.


Teori Jaringan Otak : Neurolinguistik modern tidak lagi hanya, berfokus pada area spesifik seperti Broca dan Wernicke. Tetapi, lebih pada jaringan otak yang lebih luas. Teori jaringan otak menyatakan bahwa, fungsi bahasa melibatkan interaksi kompleks antara berbagai area di hemisfer kiri dan kanan. Terlebih, keterlibatan struktur otak yang berfungsi dalam memori, perhatian, dan kontrol motorik.


Bilingualisme dan Multilingualisme : Studi terbaru juga telah mulai mengeksplorasi, bagaimana otak bilingual atau multilingual memproses beberapa bahasa secara bersamaan. Bagaimana pembelajaran bahasa baru, dapat mengubah struktur otak. Penelitian ini membantu menjelaskan fenomena, seperti neuroplasticity (kemampuan otak untuk beradaptasi dan berubah). Bagaimana lingkungan bahasa, mempengaruhi perkembangan otak.


Neurolinguistik Klinis : Bidang ini juga berkembang, dalam arah aplikasi klinis. Misalnya seperti dalam rehabilitasi gangguan bahasa akibat stroke, trauma otak, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Pendekatan neurolinguistik digunakan untuk, mengembangkan terapi bagi pasien yang mengalami gangguan bahasa. Membantu pemulihan kemampuan, berbicara dan memahami.

E). Tantangan dan Masa Depan Neurolinguistik

Meskipun neurolinguistik telah, membuat banyak kemajuan. Tetapi, banyak pertanyaan penting masih belum terjawab. Salah satunya adalah, bagaimana komponen-komponen bahasa yang lebih abstrak (seperti sintaksis atau semantik) diolah oleh otak. Selain itu, masih ada perdebatan. Tentang, bagaimana otak bilingual menyimpan dan mengakses beberapa bahasa. Bagaimana neuroplastisitas berperan, dalam pembelajaran bahasa.


Masa depan neurolinguistik akan semakin erat, terkait dengan bidang-bidang seperti kecerdasan buatan (AI) dan ilmu komputer. Membantu mensimulasikan proses otak. Mempercepat pemahaman kita, tentang mekanisme bahasa.


Sejarah neurolinguistik merupakan, perjalanan yang dimulai dari pengamatan klinis terhadap gangguan bahasa hingga perkembangan teknologi canggih. Memungkinkan kita, memetakan aktivitas otak secara real-time. Penemuan awal oleh Broca dan Wernicke, membuka jalan bagi pemahaman modern tentang hubungan antara otak dan bahasa. Melalui kemajuan pada, pencitraan otak dan teori jaringan. Maka, neurolinguistik kini berada di garis depan. Tentunya, dalam studi tentang bagaimana manusia menggunakan dan memahami bahasa. Baik dalam kondisi normal, maupun patologis. 




Demikianlah artikel dari Kami EKA BKJ yang membahas tentang, Neurolinguistik. Berkaitan dengan, pengertian dan sejarah. Sehingga, dapat berguna bagi Anda dalam menambah pengetahuan. Tentunya, seputar dunia linguistik. Terlebih, juga bisa dijadikan sebagai referensi dalam rujukan karya tulis. Oke Guys, sekian dari Ratu Eka Bkj dan terimakasih. 




KERJASAMA BISNIS, Mulai Klik Hubungi Kami via Whatshap 
0895367203860 
Owner, Founder, CEO
= 085704703039 
Customer Service

DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.

DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =


0481723808

EKA APRILIA.... BCA


0895367203860

EKA APRILIA, OVO